Rabu, 22 Februari 2017

Peranan Statistika

1. Pengertian Statistika
Ilmu statistika sangat sering digunakan baik dalam kehidupan sehari-hari, dalam bisnis, dalam industri serta keseluruhan bidang dalam perekonomian. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan ilmu statistika untuk mengatur berapa jumlah pengeluaran kita yang disesuaikan dengan pendapatan yang kita peroleh, lalu memilih barang yang mana yang akan kita beli, dan lainnya yang pada akhirnya membutuhkan keputusan terbaik yang akan kita ambil. Begitu pula dengan bidang yang lainnya, membantu memutuskan keputusan yang harus diambil secara tepat.
Ditegaskan pula dari buku statistika ekonomi karangan Sri Mulyono (2003), bahwa dalam mempelajari statistika kita dibantu untuk menjelaskan hubungan antar variabel, membuat keputusan yang lebih baik, mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi dan membuat rencana serta ramalan.
2. Ruang Lingkup Statistika
Definisi dari statistika sendiri adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Dalam studi, statistika dibagi menjadi empat yaitu statistika deskriptif, teori probabilitas, analisa keputusan dan statistika inferensi.
a. Statistika deskriptif
Statistika deskriptif berhubungan dengan penggambaran (pendeskripsian) data baik secara numerik (rata-rata, standar deviasi, median, modus dan lainnya) atau grafis (dalam bentuk tabel dan grafik) sehingga data tersebut lebih mudah dibaca dan dimengerti.


b. Teori probabilitas
Probabilitas atau peluang adalah angka yang menunjukkan tingkat keyakinan tentang suatu peristiwa. Teori probabilitas akan digunakan apabila kita menggunakan statistik inferensial.
c. Analisa keputusan
Dalam mengambil keputusan, statistik berguna untuk menganalisa keputusan mana yang lebih baik akan diambil dan diterapkan.
d. Statistika inferensial
Statistik inferensial adalah pernyataan yang diambil dari sampel suatu populasi secara random untuk menggambarkan populasi yang sebenarnya. Istilah populasi yaitu seluruh elemen yang akan diteliti, sedangkan sampel yaitu bagian dari populasi.
3. Tahapan Dalam Menggunakan Ilmu Statistika
Dalam menyelesaikan permasalahan secara statistik harus digunakan pendekatan ilmiah yang terdiri dari beberapa tahap, diantaranya:
a. Mengidentifikasi persoalan
Pertama kali persoalan yang dihadapai harus dipahami dan didefinisikan dengan benar. Sering dilaporkan bahwa kesalahan kesimpulan studi disebabkan karena kesalahan mendefinisikan persoalan.
b. Pengumpulan fakta-fakta yang ada.
Data harus dikumpulkan dengan tepat dan selengkap mungkin serta berhubungan dengan persoalan yang dihadapi. Sumber data dapat digolongkan dalam dua kategori yaitu eksternal dan internal, data internal dapat ditemukan pada bagian-bagian yang ada dalam suatu organisasi. Data eksternal misalnya data yang diperoleh dari publikasi pemerintah, jurnal berkala dan lain-lain.
c. Mengumpulkan data asli yang baru.
Seringkali data yang diperlukan tidak tersedia pada sumber-sumber yang ada, karena itu harus dikumpulkan sendiri.
d. Klasifikasi data
Setelah data dikumpulkan, tahap berikutnya adalah mengelompokkan fakta-fakta sesuai dengan tujuan studi. Mengidentifikasikan data-data berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya dan menyusunnya ke dalam kelompok-kelompok dinamakan klasifikasi.
e. Penyajian data
Ringkasan informasi yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram dan ukuran-ukuran deskriptif seperti rata-rata dan dispersi, membantu analisis dalam menyampaikan hal-hal penting kepada pihak lain.
f. Analisis data
Jika data dikumpulkan dari sampel, maka berdasarkan ukuran-ukuran deskriptif yang telah dihitung dilakukan pendugaan nilai parameter populasi dan pengujian asumsi parameter atau ciri-ciri populasi. Kemudian analisis menafsirkan hasil pendugaan dan membuat kesimpulan atas hasil pengujian.
4. Peranan Statistik dalam Bidang Industri
statistika memiliki peranan penting dalam bidang industri. Salah satu peranannya adalah suatu analisa statistika dalam perusahaan. Analisa statistika di dalam perusahaan dapat digunakan dalam aspek produksi, pembelanjaan, investasi pemasaran dan administrasi.
Pada aspek produksi, meliputi statistika control agar dapat menerapkan standar kualitas produksi, pengawasan terhadap efisiensi kerja, terutama pada model produk – produk tertentu sehingga dapat dihitung waktu standar dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, uji terhadap metode produksi – produksi baru sehingga pimpinan perusahaan dapat mengambil keputusan apakah metode baru tersebut segera dilaksanakan atau tidak. Selanjutnya yaitu pada aspek pembelanjaan, investasi, dan pemasaran. Dalam aspek ini statistika digunakan dalam analisa bidang akutansi dan marketing yang berhubungan dengan biaya transportasi dan volume produksi serta perubahan harga.
Dengan mengetahui data stastistika dalam bidang-bidang tersebut dapat disimpulkan, pimpinan dalam mengambil keputusan mempunyai dasar yang kuat apakah indeks harga yang telah ditentukan perlu ditinjau ulang atau tidak serta yang lainnya.
Pada aspek emasaran dan administrasi, biasanya digunakan dalam menganalisa penjualan, supply and demand, sehingga pimpinan dapat memperoleh gambaran potensi kekuatan pasar yang akan datang, sehingga dapat menyesuaikan jumlah barang yang akan diproduksi dengan kekuatan pasar dan pekerja.
Hal – hal yang diteliti dalam bidang ini meliputi karakteristik konsumen, potensi pasar, baik untuk produksi ataupun daerah yang baru, mencari kurva supply and demand sehingga pimpinan dapat menentukan penetapan harga, tes -tes terhadap metode penjualan dan sebagainya. Sedangkan dalam aspek administrasi banyak digunakan untuk menganalisa efektifitas pekerja serta hubungan jam kerja dan efisiensi kerja dan lain sebagainya.
Dalam pengembangan IPTEK sering kita jumpai research, yang secara kasar dapat diartikan mencari kembali keterangan tentang sesuatu berdasarkan data – data yang diperoleh oleh peneliti baik data tersebut diperoleh dari keterangan yang telah lalu ataupun data tersebut diperoleh berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan.
Walaupun statistika dapat membantu pengembangan IPTEK bukan berarti kita akan cukup belajar statistika saja untuk dapat mengembangkan ilmu pengetahuan tertentu, tetapi seseoarang harus benar-benar memahami pengetahuan yang akan dikembangkan.
Seseorang tidak akan mencapai hasil yang baik jika hanya menguasai imu pengetahuannya saja tanpa mengimbangi dengan penguasaan ilmu statistik. Karena dengan menguasai kedua ilmu tersebut akan mempengaruhi keputusan terbaiknya.
Tentang kegunaannya terhadap seseorang yang mempelajari statistika ini tergantung kepada tujuan orang tersebut, apakah ada kaitannya untuk mengembangkan limu yang dia pelajari ataukah hanya ingin jadi pelaksana atau dengan kata lain jadi manager sebagai pengambil keputusan atau sebagai pekerja sebagai pelaksana tingkat bawah.

Teknik Pengambilan Sampel Non Probability Sampling
1. Sampling Sistematis
Systematic Sampling (Pengambilan Sampel secara Sistimatis) merupakan Alternatif lain pengambilan sampel yg sangat bermanfaat utk pengambilan sampel dari populasi yg sangat besar. Pengambilan sampel secara sistematis adalah suatu metode dimana hanya unsur pertama dari sampel yg dipilih secara acak sedang unsur-unsur selanjut dipilih secara sistematis menurut suatu pola tertentu.
2. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Dalam teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah kuota terpenuhi, pengumpulan data dihentikan.
3. Sampling Insidental
Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
4. Sampling purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melekukan generalisasi.
5. Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, di mana semua anggota populasi dijadikan sampel.
6. Snowball sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggelinding semakin lama semakin besar. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan purposive dan snowball sampling. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar