1. Pengertian Statistika
Ilmu statistika sangat sering digunakan baik dalam
kehidupan sehari-hari, dalam bisnis, dalam industri serta keseluruhan bidang
dalam perekonomian. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan ilmu
statistika untuk mengatur berapa jumlah pengeluaran kita yang disesuaikan
dengan pendapatan yang kita peroleh, lalu memilih barang yang mana yang akan
kita beli, dan lainnya yang pada akhirnya membutuhkan keputusan terbaik yang
akan kita ambil. Begitu pula dengan bidang yang lainnya, membantu memutuskan
keputusan yang harus diambil secara tepat.
Ditegaskan pula dari buku statistika ekonomi karangan Sri
Mulyono (2003), bahwa dalam mempelajari statistika kita dibantu untuk
menjelaskan hubungan antar variabel, membuat keputusan yang lebih baik,
mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi dan membuat rencana serta ramalan.
2. Ruang Lingkup Statistika
Definisi dari statistika sendiri adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Dalam studi, statistika dibagi
menjadi empat yaitu statistika deskriptif, teori probabilitas, analisa
keputusan dan statistika inferensi.
a.
Statistika deskriptif
Statistika deskriptif berhubungan dengan
penggambaran (pendeskripsian) data baik secara numerik (rata-rata, standar
deviasi, median, modus dan lainnya) atau grafis (dalam bentuk tabel dan grafik)
sehingga data tersebut lebih mudah dibaca dan dimengerti.
b.
Teori probabilitas
Probabilitas atau peluang adalah angka
yang menunjukkan tingkat keyakinan tentang suatu peristiwa. Teori probabilitas
akan digunakan apabila kita menggunakan statistik inferensial.
c.
Analisa keputusan
Dalam mengambil keputusan, statistik
berguna untuk menganalisa keputusan mana yang lebih baik akan diambil dan
diterapkan.
d.
Statistika inferensial
Statistik inferensial adalah pernyataan
yang diambil dari sampel suatu populasi secara random untuk menggambarkan
populasi yang sebenarnya. Istilah populasi yaitu seluruh elemen yang akan
diteliti, sedangkan sampel yaitu bagian dari populasi.
3. Tahapan Dalam Menggunakan
Ilmu Statistika
Dalam menyelesaikan
permasalahan secara statistik harus digunakan pendekatan ilmiah yang terdiri
dari beberapa tahap, diantaranya:
a.
Mengidentifikasi persoalan
Pertama kali persoalan yang dihadapai
harus dipahami dan didefinisikan dengan benar. Sering dilaporkan bahwa
kesalahan kesimpulan studi disebabkan karena kesalahan mendefinisikan
persoalan.
b.
Pengumpulan fakta-fakta yang ada.
Data harus dikumpulkan dengan tepat dan selengkap
mungkin serta berhubungan dengan persoalan yang dihadapi. Sumber data dapat
digolongkan dalam dua kategori yaitu eksternal dan internal, data internal
dapat ditemukan pada bagian-bagian yang ada dalam suatu organisasi. Data
eksternal misalnya data yang diperoleh dari publikasi pemerintah, jurnal
berkala dan lain-lain.
c.
Mengumpulkan data asli yang baru.
Seringkali data yang diperlukan tidak
tersedia pada sumber-sumber yang ada, karena itu harus dikumpulkan sendiri.
d.
Klasifikasi data
Setelah data dikumpulkan, tahap berikutnya
adalah mengelompokkan fakta-fakta sesuai dengan tujuan studi.
Mengidentifikasikan data-data berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya dan
menyusunnya ke dalam kelompok-kelompok dinamakan klasifikasi.
e.
Penyajian data
Ringkasan informasi yang disajikan dalam
bentuk tabel, diagram dan ukuran-ukuran deskriptif seperti rata-rata dan
dispersi, membantu analisis dalam menyampaikan hal-hal penting kepada pihak
lain.
f.
Analisis data
Jika data dikumpulkan dari sampel, maka
berdasarkan ukuran-ukuran deskriptif yang telah dihitung dilakukan pendugaan
nilai parameter populasi dan pengujian asumsi parameter atau ciri-ciri
populasi. Kemudian analisis menafsirkan hasil pendugaan dan membuat kesimpulan
atas hasil pengujian.
4. Peranan Statistik dalam
Bidang Industri
statistika memiliki peranan penting dalam bidang industri.
Salah satu peranannya adalah suatu analisa statistika dalam perusahaan. Analisa
statistika di dalam perusahaan dapat digunakan dalam aspek produksi,
pembelanjaan, investasi pemasaran dan administrasi.
Pada aspek produksi, meliputi statistika control agar dapat
menerapkan standar kualitas produksi, pengawasan terhadap efisiensi kerja,
terutama pada model produk – produk tertentu sehingga dapat dihitung waktu
standar dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, uji terhadap metode produksi –
produksi baru sehingga pimpinan perusahaan dapat mengambil keputusan apakah
metode baru tersebut segera dilaksanakan atau tidak. Selanjutnya yaitu pada
aspek pembelanjaan, investasi, dan pemasaran. Dalam aspek ini statistika
digunakan dalam analisa bidang akutansi dan marketing yang berhubungan dengan
biaya transportasi dan volume produksi serta perubahan harga.
Dengan mengetahui data stastistika dalam bidang-bidang
tersebut dapat disimpulkan, pimpinan dalam mengambil keputusan mempunyai dasar
yang kuat apakah indeks harga yang telah ditentukan perlu ditinjau ulang atau
tidak serta yang lainnya.
Pada aspek emasaran dan administrasi, biasanya digunakan
dalam menganalisa penjualan, supply and demand, sehingga pimpinan dapat
memperoleh gambaran potensi kekuatan pasar yang akan datang, sehingga dapat
menyesuaikan jumlah barang yang akan diproduksi dengan kekuatan pasar dan
pekerja.
Hal – hal yang diteliti dalam bidang ini meliputi
karakteristik konsumen, potensi pasar, baik untuk produksi ataupun daerah yang
baru, mencari kurva supply and demand sehingga pimpinan dapat menentukan
penetapan harga, tes -tes terhadap metode penjualan dan sebagainya. Sedangkan
dalam aspek administrasi banyak digunakan untuk menganalisa efektifitas pekerja
serta hubungan jam kerja dan efisiensi kerja dan lain sebagainya.
Dalam pengembangan IPTEK sering kita jumpai research, yang
secara kasar dapat diartikan mencari kembali keterangan tentang sesuatu
berdasarkan data – data yang diperoleh oleh peneliti baik data tersebut
diperoleh dari keterangan yang telah lalu ataupun data tersebut diperoleh
berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan.
Walaupun statistika dapat membantu pengembangan IPTEK bukan
berarti kita akan cukup belajar statistika saja untuk dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan tertentu, tetapi seseoarang harus benar-benar memahami pengetahuan
yang akan dikembangkan.
Seseorang tidak akan mencapai hasil yang baik jika hanya
menguasai imu pengetahuannya saja tanpa mengimbangi dengan penguasaan ilmu
statistik. Karena dengan menguasai kedua ilmu tersebut akan mempengaruhi
keputusan terbaiknya.
Tentang kegunaannya terhadap seseorang yang mempelajari
statistika ini tergantung kepada tujuan orang tersebut, apakah ada kaitannya
untuk mengembangkan limu yang dia pelajari ataukah hanya ingin jadi pelaksana
atau dengan kata lain jadi manager sebagai pengambil keputusan atau sebagai
pekerja sebagai pelaksana tingkat bawah.
Teknik Pengambilan Sampel Non Probability
Sampling
1.
Sampling Sistematis
Systematic Sampling (Pengambilan Sampel secara Sistimatis) merupakan
Alternatif lain pengambilan sampel yg sangat bermanfaat utk pengambilan sampel
dari populasi yg sangat besar. Pengambilan sampel secara sistematis adalah
suatu metode dimana hanya unsur pertama dari sampel yg dipilih secara acak
sedang unsur-unsur selanjut dipilih secara sistematis menurut suatu pola
tertentu.
2.
Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan. Dalam teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi
diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan memberikan
jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan data dilakukan
langsung pada unit sampling. Setelah kuota terpenuhi, pengumpulan data dihentikan.
3.
Sampling Insidental
Sampling
Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data.
4.
Sampling purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok untuk penelitian kualitatif, atau
penelitian-penelitian yang tidak melekukan generalisasi.
5.
Sampling jenuh
Sampling
jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil,
kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, di mana
semua anggota populasi dijadikan sampel.
6.
Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya
untuk dijadikan sampel begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin
banyak. Ibarat bola salju yang menggelinding semakin lama semakin besar. Pada
penelitian kualitatif banyak menggunakan purposive dan snowball sampling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar